Kamis, 24 September 2015

Gigi Sensitive


Gigi sensitive (hipersensitivitas dentin) adalah kondisi di mana gigi bereaksi terhadap makanan atau minuman yang panas, manis atau asam. Bila Anda memiliki gigi sensitif, meminum soda dingin atau memakan coklat bisa tiba-tiba menyebabkan nyeri hebat pada gigi Anda. Rasa sakit terasa tajam (ngilu), seperti tersengat listrik dan biasanya hanya berlangsung beberapa detik.
Gigi sensitif disebabkan oleh berkurang atau menipisnya lapisan email di gigi kita. Gigi terbentuk dari pulpa gigi, jaringan hidup yang mengandung pembuluh darah dan saraf, dentin yang merupakan struktur terbesar jaringan gigi dan email (enamel), lapisan terluar yang sangat keras.

Dalam kondisi normal, dentin ditutupi oleh email atau gusi. Dentin memiliki pori-pori kecil (disebut tubulus) pada permukaannya yang mengarah ke dalam pulpa yang memiliki banyak saraf. Jika gigi terkikis (Abrasi) dan gusi turun (Resesi Gingiva) dapat membuat dentin tebuka. Dentin merupakan struktur yang lebih dalam dan sensitif daripada enamel yang berada pada permukaan paling luar. Dentin sendiri memiliki pori-pori yang berhubungan ke ujung syaraf gigi sehingga bila dentin terbuka, rangsangan yang mengenainya dapat langsung menyebabkan rasa ngilu.
Nyeri yang berkaitan dengan sensitivitas terjadi dalam saraf gigi, nyeri dari gigi sensitif tidak selamanya tetap, ada yang sementara dan sementara namun berkala. Nyeri yang tidak henti-henti merupakan satu tanda masalah yang lebih serius. Ada tiga jenis gigi sensitif yaitu sensitif terhadap suhu  (thermal), sensitif terhadap bahan kimia (chemist) tertentu misalnya makanan manis, dan sensitif terhadap sentuhan (tactile).
Secara umumnya, masalah gigi sensitif dialami oleh golongan pada usia produktif. Namun dalam beberapa kesehatan gigi sensitif juga berlaku pada kalangan remaja dan belia. Walaupun belum ada kajian khusus mengenai kaitan gender dengan masalah gigi sensitif, pengalaman menunjukkan lebih banyak wanita mengalami gigi sensitif dibanding lelaki. Faktor hormon sering menjadi puncak masalah gigi sensitif pada wanita hamil, walaupun tidak semua wanita hamil mengalaminya. Gigi sensitif juga mungkin adalah gejala penyakit lain, contohnya kencing manis. Pada peyakit diabetes, tulang mengecut dengan lebih cepat berbanding tulang individu normal. Keadaan ini menyebabkan gusi pesakit diabetes mudah menyusut dan dentin terdedah sekali gus mengakibatkan gigi sensitif. Sebaik-baiknya, masalah gigi sensitif dicegah sejak kecil.

Penyebabnya Gigi Sensitive

Gigi sensitif disebabkan oleh berkurang atau menipisnya lapisan email di gigi kita. Gigi terbentuk dari pulpa gigi, jaringan hidup yang mengandung pembuluh darah dan saraf, dentin yang merupakan struktur terbesar jaringan gigi dan email (enamel), lapisan terluar yang sangat keras.
Dalam kondisi normal, dentin ditutupi oleh email atau gusi. Dentin memiliki pori-pori kecil (disebut tubulus) pada permukaannya yang mengarah ke dalam pulpa yang memiliki banyak saraf. Jika gigi aus atau gusi terkikis (resesi gusi), dentin akan terangsang oleh makanan yang panas/dingin, manis, atau asam.  Rangsangan pada dentin akan diteruskan melalui tubulus ke saraf-saraf gigi, yang memicu rasa sakit.
Penipisan email terutama disebabkan oleh kebiasaan makan yang buruk. Email mengalami didemineralisasi ketika kontak dengan asam, misalnya minuman bersoda (dengan atau tanpa gula), tomat dan jeruk. Makanan yang sangat manis juga mendorong aktivitas bakteri, yang kemudian menghasilkan asam dan memperburuk masalah.
Tekanan mekanis seperti bruxism (gigi-gigi gemeretuk saat tidur)  Kebiasaan ini akan menipiskan lapisan gigi. Namun, karena hal ini terjadi saat tidur, umumnya orang tidak akan menyadari. Stres psikologis disebut-sebut sebagai penyebab utama munculnya kebiasaan ini. Kebiasaan tersebut haruslah dihilangkan atau minimal dikurangi karena dalam jangka panjang dapat merusak gigi.
Menyikat gigi dengan pasta gigi pemutih yang terlalu agresif juga dapat merusak email, Teknik menyikat gigi yang salah dapat membuat gigi terkikis (abrasi) karena menyikat dengan semangat 45 yang dirasa akan lebih bersih atau gusi turun (Resesi Gingiva) karena menyikat gigi kesegala arah yang dapat membuat dentin tebuka.
Faktor hormon sering menjadi puncak masalah gigi sensitif pada wanita hamil, walaupun tidak semua wanita hamil mengalaminya. Maka riset menyatakan wanita mempunyai persentasi yang berbesar terkena gigi sensitive. Factor terjadinya gigi sensitif juga mungkin adalah gejala penyakit lain, contohnya kencing manis. Pada peyakit diabetes, tulang mengecut dengan lebih cepat berbanding tulang individu normal. Keadaan ini menyebabkan gusi pesakit diabetes mudah menyusut dan dentin terdedah sekali gus mengakibatkan gigi sensitif.

Cara Mencegahnya Gigi Sensitive

*      Selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut, dengan menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur
*      Menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif yang mengandung Hydroxyapatite (HAP Mineral)Potassium Citrate dan Sodium Fluoride merupakan bahan yang dapat mengembalikan mineral gigi yang hilang dan melindungi tubuli dentin yang terbuka sehingga dapat mengilangkan gejala gigi sensitif. Sikatlah gigi Anda dua kali sehari dan jangan menyikat gigi selama satu jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam.
*      Menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut agar tidak menyebabkan kerusakan gusi yang menjadikan gusi turun, Tidak melakukan penyikatan gigi dengan tekanan yang terlalu kuat. menyikat pada sudut 45 derajat terhadap garis gusi Anda dengan sapuan-sapuan pendek dan lembut, terutama pada tempat pertemuan gigi dan gusi.
*      Mengurangi konsumsi makanan/minuman yang banyak mengandung asam. Jika Anda terbiasa meminum teh atau kopi manis, kurangi gula di minuman Anda. Jika Anda terbiasa mengunyah permen di sepanjang waktu, kurangi jumlah permen yang masuk ke mulut Anda. Untuk sementara, kurangi buah-buahan seperti jeruk, nenas, tomat dan sirsak yang asam, ganti dengan buah-buahan yang kurang asam dan tidak terlalu manis.
*      Hindari kebiasaan menggertak-gertakkan gigi saat sedang diam dan saat tidur. Kebiasaan ini membuat gigi-gigi aus dan menyebabkan sensitivitas gigi. Untuk mengatasinya, Anda perlu mengunjungi dokter gigi untuk mendapatkan penjaga mulut yang dapat melindungi gigi-gigi Anda saat tidur.
*      Pastikan kecukupan kalsium. Makanlah makanan yang kaya kalsium seperti susu, yoghurt, dan keju. Kalsium diperlukan untuk kesehatan tulang dan gigi Anda.
*      Gunakan pasta gigi ber-fluoride. Meskipun saat ini hampir semua pasta gigi diperkaya dengan flouride, Anda perlu memastikannya. Fluoride pada pasta gigi secara bertahap akan membantu melapis ulang email Anda (remineralisasi) dan memperkuat permukaan gigi yang telah didemineralisasi oleh asam bakteri. Obat kumur yang mengandung fluoride juga merupakan pilihan yang baik untuk gigi sensitif.
*      Berkunjunglah ke dokter gigi secara rutin untuk memeriksakan kondisi gigi Anda, serta berkonsultasi mengenai masalah yang ada pada gigi Anda.

 Pengobatan Gigi Sensitive

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan bagi penderita yang memunyai gigi sensitif adalah:
*      Menghilangkan kebiasaan buruk menggosok gigi dengan tekanan berlebih.
*      Menggosok gigi dengan cara dan waktu yang tepat. Memakai jenis bulu sikat gigi yang lunak/soft tidak menggunakan bulu sikat yang sudah rusak.
*      Menggunakan pasta gigi yang mengandung zat strontium chloride/ potassium nitrate/ fluoride atau berkumur-kumur dengan obat kumur yang mengandung zat-zat di atas. Menurut para peneliti zat ini mampu membentuk ikatan kristalisasi serta menutupi porus-porus pada permukaan mahkota gigi yang banyak pembuluh syaraf (tubuli dentin)/ permukaan akar gigi yang terbuka, sehingga dapat menghilangkan keluhan-keluhan gigi sensitif.
*      Pada keadaan akar gigi yang terbuka/sudah timbul lubang pada leher gigi segera dilakukan penambalan.
*      Pada kasus mahkota gigi/email gigi tipis (hypoplasia enamel) biasa dibuatkan mahkota jaket.

*      Menggunakan compound oxalate atau dengan bonding agent untuk menutupi porus-porus/tubuli dentin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar